KESENIAN
RAMPAK BEDUG BANTEN
DERI
PRIANA
Seni rampak bedug adalah kesenian tradisional
masyarakat pandeglang Banten, seni rampak bedug merupakan titik kulminasi
estetik dari tradisi ngadu bedug yang biasa dilakukan warga pada perayaan hari
raya iedul fitri atau iedul adha. Perangkat peralatan
yang digunakan meliputi : satu set bedug kecil selaku pengatur irama, tempo dan
dinamika, sedangkan bedug besar sebagai bass, sementara melodi hanya berasal
dari lantunan shalawatan yang dilakukan sambil menabuh. Pola tubuh yang biasa mereka sebut dengan lagu diantaranya
:pingping cak-cak, nangtang, celementre, rurudatan, antingsela, sela gunung,
kelapa samanggar, dan lain-lain.[1]
A.
Pengertian
Rampak Bedug
Kata " bedug ' sedah tidak asing lagi bagi
telinga bangsa Indonesia. Bedug hampir terdapat disetiap mesjid, sebagai alat
atau benda informasi datangnya waktu sholat 5 waktu. Demikian juga dengan seni
bedug semacam ngabedug atau ngadulag sudah akrab ditelinga kita. Tapi "
Rampak Bedug " akan terasa asing , sebab " Rampak Bedug " hanya
tedapat di daerah Banten. Kata " Rampak " mengandung arti "
serempak ", juga " banyak " jadi " Rampak Bedug "
adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa " banyak " bedug
yang di tambuh secara " serempak " sehingga menghasilkan irama khas
yang enak didengar.
B.
Maksud
dan Fungsi Rampak Bedug
Rampak bedug pertama kali dimaksudkan untuk
menyambut bulan suci Ramadhan, persis seperti seni ngabedug dan ngadulag.
Tetapi karena merupakan suatu kreasi seni yang genial dan mengundang perhatian
penonton, maka seni rampak bedug ini berubah menjadi suatu seni yang layak
jual.Rampak Bedug selain berfungsi religi yakni menyemarakkan Bulan Suci
Ramadhan dengan alat - alat memang dirancang para ulama juga memiliki fungsi
rekreasi/ hiburan.
C.
Pemain
Rampak Bedug dan Fungsinya
Dimasa yang lalu pemain rampak bedug semuanya
laki - laki. Tapi, sekarang sama halnya dengan banyak seni lainnya terdiri dari
laki - laki dan perempuan. Jumlah pemainnya sekitar 10 orang, laki - laki 5
orang dan perempuan 5 orang. Adapun fungsi masing - masing pemain sebagai
berikut :
- Pemain laki - laki sebagai penabuh bedug sekaligus kendang
- Pemain perempuan sebagai penabuh bedug
- Baik laki - laki maupun perempuan sekaligus sebagai penari
D.
Waditra
Rampak Bedug dan Fungsinya
- Bedug besar, berfungsi sebagai bass, yang memberi rasa puas ketika mengakhiri suatu bait syair dari lagu
- Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa berfungsi sebagai penyelaras irama lagu bernuansa spiritual ( takbiran,shalawatan,marhaban, dll )
- Anting caram dan anting karam, terbuat dari pohon jambe dan dililiti kulit gendang, berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari
E.
Busana
yang dipakai Pemain Rampak Bedug
Busana yang di pakai oleh pemain Rampak Bedug
adalah pakaian muslim dan muslimah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman
dan unsur kedaerahan. Pemain laki - laki, misalnya mengenakan pakaian pesilat
lengkap dengan sorban khas Banten. Adapun pemain perempuan mengenakan pakaian
khas tari - taria tradisional, tapi bercorak kemoderan dan relative religius,
misalnya menggunakan rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan warna
dasar dan didalamnya mengenakan celana panjang warna merah sejenis celana
panjang pesilat. Bajunya tangan panjang yang dikeluarkan dan diikat dengan ikat
pingggang besar . Adapun rambutnya menenakan sejenis sanggul bunga yang terbuat
dari rajutan benang semacam penutup kepala bagian belakang.
http://youtu.be/EpheoiOKzzI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar